Rangkuman 2021

Hari ini aku mau share tentang perjalanan hidup aku di sepanjang tahun 2021. Aku tahu hari ini bukanlah tanggal terakhir di tahun 2021, tetapi hari ini adalah hari dimana aku sepertinya lumayan senggang untuk nulis ini (sambil nungguin pakaianku selesai digiling di tempat laundry berbasis self-service di daerah Denpasar). Tanggal 24 aku akan cuti akhir tahun dan pergi ke Yogyakarta untuk bertemu keluarga dan selanjutnya pulang kampung ke Purworejo sebelum akhirnya kembali ke Subang. Well, aku ngga akan sempet untuk nulis artikel ini selama liburan nanti.

Tahun 2021 adalah tahun pelajaran buat aku. Selain karena wabah corona, di awal tahun ini juga merupakan momen aku harus berjuang setelah dikecewakan oleh orang yang aku percaya di tahun sebelumnya. Di saat itu, aku mengambil banyak pelajaran. Lalu aku perbaiki ibadahku. 

Selain itu, beberapa planning juga tertunda karena corona. Lagi lagi aku harus bersabar karena impianku tertunda. Aku percaya ini tertunda, bukan tidak berhasil. Memang betul, seberapapun kita berusaha untuk sesuatu yang kita inginkan, faktor eksternal masih mempunyai andil untuk hasil dari perjuangan itu. 

Pertengahan tahun aku mulai dihadapkan pada sebuah harapan.. karena bertemu dengan seseorang. Seseorang yang secara general sesuai dengan deskripsi permintaanku di setiap akhir sholatku. Seseorang yang bisa bikin aku percaya sesungguhnya setelah kesulitan akan ada kemudahan yang jauh lebih baik. Betapa bahagianya saat itu..

Tetapi ternyata jalanku salah. Bagaimanapun juga kalau kita mau ke suatu tempat tetapi mengambil jalan yang salah, pasti kita tidak akan sampai ke tempat tujuan, bukan? 

Aku berusaha menerima semua yang terjadi. Diawali dengan berkonsultasi ke psikolog setidaknya bisa menolong mentalku yang sebelumnya tidak pernah merasa sakit seperti saat itu. Sharing dengan dua teman dekat yang lebih dewasa dan memiliki idealis cukup tinggi juga sangat membantu mentalku saat itu. Sungguh aku tidak mau lagi merasa sakit seperti itu. Dan tenyata memang berharap kepada manusia adalah hal yang sungguh sangat sia-sia. Next step, I have lots of plan if someone come to my life for serious purpose. 

Selama  masa terpuruk itu, I closed all my social media for my mental health. I learn about self-development, business, and deepen my religious knowledge as a basic in living a life. And I'm so surprised when I compare the Islamic scholars from other countries and make me understand about "manhaj" that I should take in. Well, that's another long story but shortly, I changed my mindset from that moment. 

Sekarang setelah aku mengubah mindsetku, aku perbaiki kualitas dan kuantitas ibadahku. Aku juga membaca beberapa buku terbaik tentang self-development, dan alhamdulillah semua rezeki datang dengan mudahnya ke kehidupan aku.

I got lots of opportunities. I met new networking that bring me lots of clients. I also get some ideas about starting a new business and also get the investor for it. So basically I just need to do it without worrying about finance. I also get some of the stuff that I have dreamed of before. So much luck, Alhamdulillah. 

Btw kok aku jadi pake bahasa Inggris yak wkwk..

Intinya aku sangat bersyukur dan bahagia untuk apapun yang sudah terjadi di tahun 2021 ini. Susah, senang, bahagia, sedih, aku hadapi karena akhirnya aku bisa lebih mengerti tentang tujuan hidupku yakni akhirat. Sesakit-sakitnya kita di dunia, itu tidak akan abadi karena sesungguhnya masih ada kehidupan yang kekal dan setia menunggu kita (kapanpun dan dimanapun), yaitu kematian.  

Next untuk di tahun 2022, aku sangat optimis dengan jalan hidupku sepanjang masih mengikuti jalan syariat, InsyaAllah. Januari aku akan melepaskan gitarku untuk temanku dan officially meninggalkan musik karena musik membuat hafalan Qur'anku tidak baik. Aku juga akan pindah rekening bank ke BSI sebagai salah satu ikhtiar untuk manjauhi riba setelah mengerti tentang betapa bahayanya riba itu (walaupun aku tahu susah sekali untuk meninggalkan hal yang berhubungan dengan hal ini tetapi setidaknya sudah berusaha). 

Allah tidak mungkin mengingkari janjinya yang sudah jelas tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Insyirah Ayat 5-6 : 
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

Surprisingly, He mentions it twice! 

So I'm definitely really certain and believe in His promise. InsyaAllah and Bismillah.

Denpasar, 22 Desember 2021

Komentar