Aku dan Istri Kakakku

Ini adalah cerita tentang perasaanku terhadap Istri kakakku. 

Saat aku masih di Jogja, aku mendapatkan kabar tentang kakakku yang akan membawa calonnya ke rumah dan memperkenalkannya kepada orang tua. Hatiku sakit sekali. 

Aku adalah orang yang sangat dekat dengan semua anggota keluargaku, apalagi kakakku yang saat itu benar-benar perhatian banget ke aku sampe-sampe apapun kebutuhanku selalu ia penuhi. Dia benar-benar orang yang pekerja keras and I think he deserved to get a wive as he ever mentioned that he planning to get marry earlier. Tapi aku belum siap kehilangan anggota keluarga. 

Aku nangis.. kurang lebih selama satu minggu karena takut banget kehilangan kakak dan perhatiannya jadi beralih ke istrinya semua. Aku juga khawatir kakakku jadi lupa sama kewajibannya ke orang tuaku dimana anak laki-laki bertanggung jawab atas orangtuanya sampai dirinya meninggal dunia. 

Tapi ternyata semua hanya kekhawatiran belaka. 

Menikahnya kakakku dengan istrinya justru menambah keluarga baru, bukan kehilangan anggota keluarga yang lama. Alhamdulillah aku bisa dekat dengan Iparku. Kami belanja seragam untuk acara resepsi bareng, diskusi bareng, mikirin seragam untuk lebaran atau acara besar bareng, sampe kadang saling support sama urusan masing2. 

Kuantitas perhatian kakakku terhadapku pasti berkurang. Itu wajar karena ia telah berkeluarga dan aku harus pahami itu. Dan pada akhirnya memang kita gabisa melulu meminta perhatian orang lain untuk diri kita. Kitalah yang harus bisa membahagiakan diri kita. 

Sekarang aku udah punya keponakan yang lucu. Gemesin banget. Bener-bener bisa jadi mood booster aku kalau lagi ada pikiran yang berat. Walaupun jauh, tapi kami sering video call untuk liat perkembangannya yang ternyata sekarang umurnya udah jalan 1 tahun lebih. Time flies. 

Sering sekali diminta untuk pulang atau pindah ke Jakarta. Tapi sepertinya Allah SWT memang masih ingin aku di Bali for a reason. Apapun jalannya, aku akan tetap bersyukur. Semoga suatu saat kami semua dikumpulkan kembali dalam keadaan dan kondisi yang lebih baik. 

Denpasar, 23 Oktober 2021

Komentar