Ibu Laundry

Hari ini moodku lagi bagus banget untuk nulis blog.

Daripada keburu mood swing ku kambuh lagi, mending aku langsung to the point sama moment that amaze me yesterday in a place I were laundry my clothes.

Yesterday, on Monday I went to Laundry Coin near my place untuk nyuci setumpuk pakaianku yang tertunda untuk di cuci sendiri olehku. Tempat ini cukup oke untuk aku me-laundry pakaianku sendiri karena sistemnya itu self-service, which is I will never lost my clothes again. 

So, minggu ini aku cukup padet banget jadwalnya karena aku nerima cukup banyak pekerjaan luar kantor dan aku juga baru aja launching toko online bareng sahabat aku, Indah. Aku suka banget menyibukkan diriku because I think, I will be a productive person rather than I have nothing to do on my weekend. 

Tapi aku akuin ternyata susah juga untuk nyeimbangin semuanya sendirian alias doing working, part time job, and small business in a short time it definitely need more patience. Apalagi minggu ini aku harus bener-bener proper buat persiapan pulang kampung selama seminggu ke Subang, Jawa Barat. Aku pikir aku bakal bisa take all of those things, in fact, unexpected problem will be appears in unpredictable time. 

Kemarin akhirnya aku bawa laptopku ke tempat laundry untuk aku sambi kerjain part time jobku dimana aku harus selesaiin semuanya sebelum aku rapid test. Sumpah ribet banget di masa pandemik kayak gini buat pulang kampung heeemmmhh!! Belum lagi aku kudu isi form yang seabreg and download lots of apps in my phone for them. harrghhh okay next!

Di mejaku ada seorang ibu yang juga lagi mengoperasikan laptopnya. Awalnya kupikir dia adalah one of the customer too. But then someone come and talk to her. But he is the staff of this laundry. Oke mungkin ibu ini sedang nungguin anaknya yang lagi kerja part time disini. Lanjut ngerjain kerjaanku sampai akhirnya aku tersadar anak laki-laki itu punya adik. Mungkin masih SD kelas 3? Dan si Ibu ternyata sedang mengajarkan anaknya ini matematika.

Something that I amaze is the way she was teaching her son. Ibu ini ngajarin tentang persamaaan KPK dan FPB pada bilangan matematika. OMG aku suka banget setiap kali liat seorang ibu ngajarin anaknya tentang apapun itu. Apalagi yang dia ajarkan adalah matematika which is ilmu eksak yang ngga semua ibu mungkin mau untuk lakuin itu. Dia ngajarin tentang bagaimana menyamakan bilangan bawah sebelum akhirnya dikalikan bilangan atas (if you remember this subject, you will understand what I mean). I'm so speechless at that time. Ngga cuma itu, mereka juga terkadang having conversation in English. Okay aku fix kagum banget ketika mereka berdebat tentang sebuah bilangan matematika dan ber bahasa inggris. FYI, mereka lokal bukan bule. Tapi mungkin lingkungan mereka memang berbahasa Inggris.

Dalam hati aku kagum ternyata seorang ibu bisa multitasking sampe segininya. Dia ngerjain kerjaan sambil ngajarin anaknya, sambil nungguin juga anaknya kerja. 

Tapi kemudian, staf lain datang dan mulai berdiskusi dengan si ibu ini. Ternyata, Ibu ini mungkin adalah owner dari Laundry Coin ini. Yaampun pantesan aja pinter. Anaknya yg kecilpun terlihat sekali sangat dewasa dalam berpikir, tapi masih dalam batas wajar anak ya..

Dan ternyata anaknya yang mungkin masih SMP tadi juga menjadi staf disana. Waw anaknya bahkan ngga malu jadi staf disana. Yaampun aku belajar banyak banget dari momen kemarin malam tentang hubungan antara Anak dan Ibu serta bagaimana cara meluangkan waktu untuk mentransfer ilmu yang dimiliki kepada anak. Dan itu bukan sebuah halangan juga untuk seorang ibu memiliki usaha (kerja) sembari mengurus anaknya. 

Selesai aku laundry, si ibu menyapaku dan mengucapkan terimakasih kepadaku (karena sudah laundry disitu). Akupun dalam hati senang bisa melihat moment kebersamaan mereka juga berbalik mengucapkan terimakasih padanya. 

One day, if the apocalypse hasn't come yet and God let me have a child, I will give all my heart and knowledge to them so they will not miss something about this world.


Denpasar, 08 September 2020

Komentar