Covid19 Made Me Headache

Beberapa minggu ini kegiatanku sebagian besar habis di depan laptop di dalam kamar kos.
Dua minggu lalu kami sempat kembali bekerja di kantor, tapi ternyata itu hanya bertahan 1 minggu saja. Akhirnya kantor kami kembali bekerja di rumah (WFH).

Kok bisa?

Ya.. karena sebenarnya kantor pusat kami yang di Australia juga belum kembali bekerja di kantor. Di tambah lagi, persepsi orang-orang Australia terhadap masyarakat Indonesia benar-benar pesimis. Mereka menilai kalau sistem kita itu ngga ketat, bahkan sangat kurang. Jadi Direktur kami yang sejak Maret lalu terjebak di Bali meminta kami untuk kembali ke rumah masing-masing saja sampai menunggu protokol yang sedang dibuat oleh kantor pusat jadi, seperti kewajiban menggunakan faceshield, pemberian garis di kantor, penataan jarak 1.5-2 meter antar orang, ribet deh pokoknya. Tapi mereka bilang ini lebih baik daripada mereka harus menanggung jika kami terkena covid. hmmm baiklah.

Bali sampai saat ini belum menerapkan sistem new normal, dan baru akan memulainya pada tanggal 9 Juli mendatang dengan protokol yang cukup ketat. Yang tadinya semua pantai ditutup, saat new normal akan kembali di buka. Sebelumnya, orang yang datang ke Bali wajib tes PCR/SWAB test, saat new normal mereka cukup rapid saja. Ini yang bikin aku bingung pulang engga ya bulan ini.. Tiket udah ada yang aku beli, tapi takut juga kalau bawa virus. Ibuku bilang istikharah dulu. Siaap. 

Sebenernya niat pulang itu selain untuk orang tua, juga karena dua sahabatku nikah pada saat yang bersamaan. Aku mungkin hanya ijin cuti seminggu. Satu sahabatku menikah di Subang, dan satu lainnya di Pekalongan. Sampai saat ini tiket kereta masih belum dibuka untuk tanggal yang aku jadwalkan. Aku bingung, sebenernya 1 minggu untuk berbagi waktu itu sungguh tidak cukup. Dalam 7 hari, kita ambil 2 hari untuk perjalanan, 2 hari untuk kondangan, sisa 3 hari dan harus berbagi dengan keponakanku yang baru lahir di Jakarta.. Whaaat? Fix aku stress ini. Ditambah lagi perlu untuk tetap jaga kesehatan di masa pandemik kayak gini. Apalagi aku kalau udh stress dan capek sedikit gampang banget sakitnya. Dilema ngga sih? 

Malam ini aku baru selesai menulis rangkuman kegiatan di bukuku. Dan ternyata selain harus mikir antara pulang atau engga, di catatanku masih ada 20 lists to do yang wajib aku selesaikan minggu ini. Ya Allah.. Headache sekali rasanya minggu ini..

Kapan sih semua ini berakhir? :(

Denpasar, 4 Juli 2020

Komentar