Pertanyaan

Dan kemudian..
Aku yang disini masih berharap itu,
berharap semua lagu yang dia putar itu untukku.
Walaupun kenyataannya pasti tidak.

Setiap hari aku bertanya-tanya:
Apakah dia pernah merasa hal yang sama, kepadaku?
Mencari tahu tentang kegiatanku?
Standby tentang lagu yang sedang kuputar?
Melihat profilku secara berkala?
Mengecek blogku apakah ada tulisan terbaru?
Memastikan bahwa aku sudah melihat storynya?
Sering membaca ulang tentang obrolan kita di whatsapp?
Membuka foto-foto bersama yang disimpan dalam folder khusus?
Memastikan bulatan chat di e-mail hijau dimana berarti kita dalam satu saluran walaupun saling diam?
Semua hal-hal aneh yang tidak dilakukan oleh pertemanan biasa.

Nampaknya itu pertanyaan bodoh,
karena tentu tidak.

Hari hariku terlihat bahagia.
Tanpa mereka tahu aku sedang menyelam dalam rindu.
Melawan tekanan air yang semakin tinggi,
karena aku mencoba menyelam lebih dalam lagi.

Sepertinya aku ini terlalu lama berteman dengan ego.
Hingga aku akhirnya bertemu dengan rasa sakit.
Mencoba tegar tanpanya, tapi nyatanya tidak bisa.

Tuhan,
berkali kali aku berdoa untuk Engkau jauhkan aku darinya.
Juga untuk Engkau buang jauh pikiranku tentang dia.
Tidak pernah aku berdoa supaya Engkau dekatkan aku dengannya.
Tetapi kenapa dia selalu duduk dalam pikiranku?

Denpasar, 20 Maret 2020

Komentar