Daun Kelor

Sedang dalam tahap krisis kepercayaan.

Bahkan aku sama sekali tidak bisa melihat sosok hebat itu.
Sosok yang selalu diidam-idamkan setiap orang.
Sosok yang selalu dijadikan acuan untuk masa depan mereka.
Sejak awal, memang ada yang salah.
Atau aku yang salah?

Minggu ini semua sosial media mulai kuubah menjadi akun privasi.
Blog ini tidak lagi aku sambungkan dengan media sosial lainnya.
Mungkin akan aku jadikan electronic diary.
Tempat yang pas untuk sambat dan misuh.
Ruang publikku terbatas, mungkin lebih tepatnya aku membatasi diri.

Belajar mengenai psikologi berarti belajar mengenai cara mengendalikan diri.
Tapi memang “traumatis” akan selalu menghantui.
Bahkan aku harus menannggungnya, padahal sudah tinggal jauh.
Siapa yang layak untuk tanggung jawab sebenarnya?

Setiap orang itu berhak mengutarakan pendapat, maupun saran.
Bukan berarti saya “kurang lama hidup” menjadi tidak layak untuk memberikan saran.

Aku ingin seperti orang-orang.
Bisa membanggakan sosok itu.
Karena memang “pantas” (?)

Haha aku lemah.
Bahkan masalah ini begitu kecil dari semua yang pernah ada.
Aku tahu ini jadwal bulanannku terbawa melow karena hormon.
Semoga aku selalu bisa menjadi permukaan daun kelor.

Denpasar, 03/10/2019

Komentar