Malam Idul Adha di Pulau Orang

Malam ini aku benar-benar rinduuu sekali dengan rumah. Rindu dengan berisiknya adikku atau kakakku yang selalu gangguin aku di kamar kalau lagi baca buku atau main handphone. Rindu sama teriakan ibuku yang kadang "ngode" minta dibantuin atau sekedar ditemenin buat masak ketupat. Rindu juga di datengin bapakku yang suka nanya-nanya apapun sekedar ingin membuka topik pembicaraan tetapi lagi-lagi aku menjawab dengan singkat sampai akhirnya pergi dan aku kembali sibuk dengan gadgetku sendiri. Ya Allah.. kenapa baru nyesel sekarang?

Hari ini aku masih datang bulan dan itu membuatku tidak bisa menunaikan puasa sunah Tarwiyah, maupun Arafah yang sudah kutandai di kalender kantorku sebelumnya. Sedih. Bahkan sampai malam lebaranpun aku masih berharap untuk bisa menunaikan shalat Idul Adha di daerah yang minoritas ini tapi sepertinya belum diijinkan karena aku baru 6 hari datang bulan dimana idealnya sih 7-10 hari. Tambah sedih lagi karena  disini aku ngga dengar sama sekali gema takbir berkumandang. Benar-benar membuatku rindu dengan pulau Jawa. :(

Sore ini aku putuskan untuk mengisi waktu liburku jalan-jalan keluar. Tanpa tujuan aku pergi kearah Utara dan akhinya memutuskan untuk ke Pasar Badung membeli bahan makanan untuk aku masak besoknya, jadi aku ngga perlu keluar kosan. Kemudian aku sempatkan jalan-jalan di sekitar pasar dimana daerahnya juga ramah pejalan kaki dengan ruang pedestrian way yang cukup terfasilitasi. Setelah itu, aku juga mampir ke sungai Tukad Badung yang penataannya sama seperti di sungai negara Korea tepatnya di kota Seoul (aku lupa nama tempatnya). Dan ternyata memang lebih bagus kalau malam hari karena warna sungai yang seperti susu cokelat tidak akan terlihat.

Next aku pergi ke Hokben buat makan "enak". Sebenernya semua makanan yang aku makan enak (terimakasih ya Allah). Tapi "enak" disini aku petik karena hokben itu salah satu restoran Jepang favoritku. Ya walaupun menu yang aku beli juga cuma antara dua menu aja sebenernya. Selain itu untuk harga memang cukup mahal. Tapi ngga apa lah. Sekali-sekali boleh kan ngasih reward ke diri sendiri karena telah berhasil menjalani pekerjaan sampai di titik ini (?). 

Karena aku pergi tanpa tujuan, alhasil setelah makan aku bingung mau kemana lagi. Terus aku akhirnya stuck cukup lama disana. Sampai pada akhirnya aku tersadar bahwasannya aku duduk di tempat yang salah. Aku memilih kursi di dekat dengan pintu masuk dimana semakin malam restorannya makin rame dengan orang-orang yang berdatangan membawa pasangan atau keluarganya. Mereka juga memandangku aneh karena mungkin hanya sendiri dan cuma bengong. Oh iya kebetulan aku juga lupa charge hapeku jadi selama aku keluar itu, baterai hapeku tinggal 1% jadi aku benar-benar ngga nyentuh hp sama sekali. Sial. Akhirnya aku pergi dari situ berniat pulang, tapi..

Di jalan aku belok ke arah Level 21 Mall Denpasar. Ya! Aku akhirnya memutuskan untuk mampir kesini. Aku cek jadwal bioskop, tetapi tidak ada yang menarik. Harga tiket untuk weekend juga mahal banget ternyata. ADA SIH DUIT TAPI SAYANG BANGET GA SIH RP 75.000. HAHAHA

Lanjut aku akhirnya turun dan bertemu dengan Gramedia. Masuklah aku kesana dan aku menemukan sebuah buku bagus walaupun sebelumnya aku juga baca beberapa buku disana tapi yang ini recommended one. Judul bukunya "Belajar Deket Sama Allah" by Hamba Allah. Bukunya ukuran A5 dan lumayan tebel, tapi tidak tersusun atas barisan yang monoton dan ratusan kata ber halamannya. Desainnya standar tapi setiap kalimatnya nusuk banget. Kalimat yang bertujuan untuk "menampar" kita itu juga dilengkapi dengan dalil aqli dan dalil naqli, jadi langsung tersentuh saat itu juga. Pokoknya buku ini recommended buat kalian yang suka galau atau bahkan suka ngeluh gitu dah sama hidup. Pokoknya bagus banget deh terbukti aku aja langsung selesai baca satu buku saat itu juga hahaha. Gratis pula ngga beli karena udah ada segel yang kelepas. Selesai baca, sekitar jam 9 malam akhirnya aku memutuskan untuk pulang. Di Bali pulang jam 9 itu sudah terbilang malam karena disini jalan-jalan di malam hari jarang dilengkapi lampu, jadi sepi. 

Malam Idul Adha benar-benar tidak terdengar takbir. Di jalanpun ngga dengar, bahkan sengaja melewati Masjid Agungpun hanya terdengar kecil sekali suaranya. Besok Idul Adhaku tanpa keluarga walaupun anggota keluargaku pada lengkap ngumpul. Tapi ngga apa aku yakin Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Apalagi ini kan aku sendiri yang ambil keputusan buat tinggal jauh dari keluarga, so harus ikhlas dong. Hehehe..

Inget guys, hidup itu sementara. Kalau besok kita mati, ngga akan ada yang bisa bantu kita untuk balik ke dunia. Jadi, sayangilah keluarga terutama orangtua selagi masih ada. Ingat selalu Allah dalam setiap usaha kita, karena Perkataan Allah adalah suci dan Janji Allah itu pasti.

Denpasar, August 10th 2019

Komentar