Cari Kerja di Studio Arsitek?
Akhir-akhir ini banyak sekali
adik-adik tingkatku menghubungi untuk berkonsultasi mengenai pekerjaan. Lebih
tepatnya: Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan. Sebagai seseorang yang baru
lulus dari kuliah, wajar jika mereka memiliki idealisme masing-masing seperti
minimal gaji, perusahaan yang besar, langgam yang sesuai, ataupun kota tujuan
untuk bekerja. Memang mudah bagi mereka yang punya cukup banyak jaringan untuk
menggapai ekspetasi tersebut, tapi akan susah bagi mereka yang lingkup
jaringannya cukup kecil atau bahkan belum memiliki pengalaman sedikitpun.
Jujur, setelah aku kerja di
beberapa studio arsitek, banyak dari mereka yang memandang sebelah mata seorang
"internship" yang hakikatnya memang belum tau apa-apa dan mereka
mengambil kesempatan itupun ya memang untuk belajar. Intinya banyak orang yang
tidak suka dengan "internship" karena mereka ngga bisa ngapa-ngapain.
Lantas bagaimana jika seseorang lulus tanpa pengalaman bahkan belum pernah
mengambil internship? Nah! Ini lah pekerjaan berat buat kalian yang sudah
terlanjur lulus tanpa magang dan pengalaman apapun.
Satu hal yang perlu kita sadari
yakni bahwasannya a job seeker is not only you! Saingan kita banyak mas dan
mbak bro.. Permasalahannya adalah cari kerjaan sekarang itu susah. Saingan kita
bukan cuma temen seangkatan, tapi juga temen beda angkatan yang belum dapat
kerjaan ataupun yang mau cari kerjaan baru. Dan hal ini berlaku disemua
univrsitas. It's mean, saingan kita juga dari semua universitas dengan jurusan
yg sama. Jadi selain punya idealisme atau ekspetasi yang berlebihan, akan lebih
baik jika kita memahami batas kemampuan dan pengalaman yang sudah kita miliki. Setelah
paham, baru lanjut ke step selanjutnya yakni tentang documents preparation.
Kalau kalian punya keinginan
masuk perusahaan yang bagus, boleh kok ngga ada yang larang. Tapi kalian harus
punya kelebihan yang kalian tonjolkan. Buat hal yang tidak biasa para pelamar
lakukan. Tiga hal yang aku pelajari selama aku melamar pekerjaan untuk
perusahaan besar dan lolos adalah kualitas CV dan Portfolio, cara mengirim
email, dan cara menghadapi wawancara/ interview kerja (ini akan aku jelaskan
pada blog selanjutnya).
Hal lain yang juga perlu kalian
ketahui adalah proses rekruitmen untuk setiap perusahaan beda-beda. Ada yang
cepat, lambat, bahkan tidak ada kejelasan sama sekali dari perusahaan alias di
gantung tak menentu (ini yang paling menyebalkan). Tetapi disamping hal
tersebut, jangka waktu kita melamar pekerjaan sebenarnya rata-rata cukup lama. Berdasarkan
pengalamanku, dari mulai kita submit lamaran sampai ke tahap tes dan wawancara
bisa sampai tiga bulan. Setelah itu, kita akan menunggu hasilnya: jika diterima
akan ada email untuk wawancara lanjutan dan jika tidak diterima maka kalian
tidak akan mendapat kabar apapun (biasanya sih gitu). Disini jika kalian
menerima wawancara lanjutan berarti akan ada diskusi tentang salary, maupun
tanggal awal untuk mulai masuk kerja atau mungkin kalian akan meng-cancel?
Semua keputusan ada di tangan kalian. Tapi jika tidak mendapatkan email
balasan, kalian akan merasa digantung dan di PHP-in karena jika kalian bertanya
ke HRD pun mungkin mereka akan menjawab "nanti dikabari kembali ya"
dan tidak akan menjawab dengan tegas bahwasannya kalian di tolak. Katanya sih
etika profesi mereka begitu. Nah, jadi daripada kalian nunggu sesuatu yang
belum pasti, akan lebih baik jika kalian coba untuk melamar di perusahaan lain
juga, jadi istilahnya sih ada cadangan.
By the way, semua yang aku
jelaskan disini khusus untuk melamar kerja di studio arsitek ya guys.. Kalau kalian
mau di perusahaan BUMN/PNS, tipsnya akan berbeda lagi tentunya.
Buat kalian yang sudah
mendapatkan tawaran untuk bekerja di salah satu perusahaan tetapi masih bingung
mau diambil atau engga, sebenernya yang perlu kalian lakukan adalah minta restu
ke orang tua dan beristikharahlah.
Restu orang tua adalah keberkahan
untuk jalan kita. Akan sangat baik jika setiap langkah yang akan kita ambil, kita
diskusikan terlebih dahulu dengan orang tua. Walau bagaimanapun, orang tua
adalah orang yang paling tahu tentang baik buruk, dan kuat lemahnya kita.
Selain itu, beristikharah disini adalah bagaimana kita berdiskusi dengan
"Tuhan". Bagi kita yang beragama, tentu kita percaya bahwasannya ada
zat lain yang Maha Besar, dan Maha segala-galanya di alam semesta ini (bukan
hanya dunia). Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa. Jadi untuk apa kita meragukan Dia?
Mulailah berdiskusi tentang mana yang baik untuk kita, mintakan pula
petunjuk-Nya agar diberikan ketenangan hati dan kelancaran jika memang itu yang
terbaik untuk kita dan tidak lupa meminta untuk tidak berlarut-larut dalam
kesedihan jika itu bukan rejeki kita. Jika kita melibatkan Sang Maha Pencipta
dan orang tua dalam setiap langkah kita, Insyaallah kedepannya jika ada hal-hal
yang membuat kita agak menyesal, kita justru akan lebih ikhlas untuk
menerimanya karena kita sudah melibatkan-Nya. Selain itu, kita juga jadi lebih yakin
akan ada hikmah dari setiap perjalanan yang sudah kita ambil. Ini berlaku untuk
semua agama ya, bukan cuma Islam aja mentang-mentang ada kata
"istikharah"nya hahaha.
Sebenarnya masalah pekerjaan
adalah masalah rejeki dari setiap individu, jadi ini hanya masalah waktu. Eits,
tetapi bukan berarti kita juga berleha-leha untuk tidak berusaha ya.. Ingat,
saingan kita banyak. Untuk kalian yang masih berjuang, tetaplah semangat untuk
mencari. Orang-orang yang sudah mendapatkan pekerjaan itu artinya memang sudah
menjadi rejeki mereka. Jangan pernah putus asa karena Tuhan lebih tahu waktu
yang terbaik untuk kita.
Denpasar, August 18th 2019
Komentar
Posting Komentar