Deep Thinking about "Empty Vessels Make The Most Noise" (Tong Kosong Nyaring Bunyinya)
Sok-sokan banget ya aku pake
bahasa Inggris? Biarin, minimal aku ada usaha buat belajar. Kalau salah,
benerin lagi dan jadi lebih tau lagi. Yang pasti nggak akan ngulang hal yang
sama lagi. Hehehe.. Simpel kan?
Hidup itu kalau kebanyakan ngejudge orang nggak akan ada hentinya ya ternyata. Begitupun kalau kebanyakan ngomentarin hidup orang juga nggak akan ada habisnya. Bayangin aja guys, orang yang hidup di dunia ini banyak banget. Dan mereka punya sifat yang beda-beda pastinya. MasyaAllah luar biasa banget ya Allah nyiptain berbagai makhluk hidup dengan sekian banyak keberagamannya.. Diiih.. Sok agamis banget.. Tuh kan.. mulai lagi.. Stop over thinking about everything! Let's start reading my opinion. Hahaha siapa juga yang ngomentarin elu, Ul?
Hidup itu kalau kebanyakan ngejudge orang nggak akan ada hentinya ya ternyata. Begitupun kalau kebanyakan ngomentarin hidup orang juga nggak akan ada habisnya. Bayangin aja guys, orang yang hidup di dunia ini banyak banget. Dan mereka punya sifat yang beda-beda pastinya. MasyaAllah luar biasa banget ya Allah nyiptain berbagai makhluk hidup dengan sekian banyak keberagamannya.. Diiih.. Sok agamis banget.. Tuh kan.. mulai lagi.. Stop over thinking about everything! Let's start reading my opinion. Hahaha siapa juga yang ngomentarin elu, Ul?
Well guys, aku nulis ini
benar-benar berdasarkan dari pengalaman hidup aku. Kebetulan juga nggak tahu
kenapa Allah ngasih aku hobbi nulis panjang, jadi pas banget deh mending aku
ngisi waktu sengganggku buat nulis ini.
Pernah nggak sih kalian ketemu
orang yang ngomongnya banyaaak banget? Maksudku Mereka nggak pernah habis
tentang topik yang akan dibicarakan. Menurut pengalaman aku pribadi, aku
mengelompokkan mereka menjadi tiga tipe yakni Tipe A, B dan C. Aku belum dapet
nama yang pas buat ketiga tipe ini, so aku beri aja mereka nama berdasarkan
abjad yakni A, B, dan C. Kita bakal kupas itu satu persatu dimulai dari Tipe A.
Tipe A ini pada dasarnya memiliki
kepribadian extrovert, dimana mereka memang punya basic sosial yang baik.
Mereka yang memiliki kepribadian extrovert ini cenderung suka sekali berkumpul,
berorganisasi, bersosialisasi, dan sangat menyukai sesuatu atau pengalaman yang
baru. Mereka juga memiliki banyak teman, dan bahkan sangat dicintai teman-teman
di lingkungannya. Mereka sangat mudah sekali bergaul bahkan tidak butuh waktu
lama untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru. Ini baru pendahuluan
mengenai kepribadian extrovert ya.
Kita balik ke pembahasan awal pengenai orang
dengan tipe A. Nah orang dengan tipe A ini walaupun dia memiliki banyak teman
karena kepribadiannya yang extrovert, tapi disisi lain dia memiliki kemampuan
yang kurang dibidang akademis. Apakah itu salah? Tentu tidak! Tidak ada yang
pernah salah dalam hidup, yang salah adalah ketika kita sadar bahwa itu telah
merugikan diri sendiri bahkan orang lain.
Orang dengan tipe A ini menurutku mudah untuk merendahkan orang lain, bahkan underestimate dengan orang yang (mungkin) terkesan mencoba menyaingi dirinya padahal itu hanya dari perspektif dirinya -atau mungkin juga hanya perspektif dari diriku? haha-.
Mereka dengan Tipe A akan berusaha untuk melindungi dirinya sendiri. Mereka mudah untuk mendapatkan teman, tetapi sulit untuk mempertahankannya. Mereka cenderung keras kepala, dan menurutku ini karena kepribadian extrovert yang mostly memang memiliki sifat keras kepala.
Orang dengan tipe A ini menurutku mudah untuk merendahkan orang lain, bahkan underestimate dengan orang yang (mungkin) terkesan mencoba menyaingi dirinya padahal itu hanya dari perspektif dirinya -atau mungkin juga hanya perspektif dari diriku? haha-.
Mereka dengan Tipe A akan berusaha untuk melindungi dirinya sendiri. Mereka mudah untuk mendapatkan teman, tetapi sulit untuk mempertahankannya. Mereka cenderung keras kepala, dan menurutku ini karena kepribadian extrovert yang mostly memang memiliki sifat keras kepala.
Orang dengan tipe A tidak memiliki pengetahuan yang cukup luas
tentang bagaimana cara menghargai pendapat orang lain. Mereka dengan egonya
membantah setiap statement yang tidak sesuai dengan pemikirannya, alhasil banyak orang yang jika sudah tidak nyaman, mungkin akan
segera meninggalkannya.
Tetapi orang dengan tipe A ini memiliki sifat kesetiakawanan yang sangat baik. Dengan kemampuan keras kepalanya, dia akan mati-matian membela temannya yang bermasalah ataupun menolong temannya yang sedang dalam kesusahan, dan tidak pandang bulu.
Tetapi orang dengan tipe A ini memiliki sifat kesetiakawanan yang sangat baik. Dengan kemampuan keras kepalanya, dia akan mati-matian membela temannya yang bermasalah ataupun menolong temannya yang sedang dalam kesusahan, dan tidak pandang bulu.
TIPE B
Selanjutnya yakni orang dengan tipe B. Orang dengan Tipe B ini memiliki kepribadian yang sama dengan tipe A, yakni extrovert. Jadi mereka memang sangat mudah sekali menjalin pertemanan begitupun dengan orang baru. Mereka yang berkepribadian extrovert rata-rata cerewet, dan selalu aja ada hal baru untuk di ceritakan. Trus apa dong bedanya dengan Tipe A? Nah, bedanya orang dengan Tipe A ini masih bisa memilah-milih topik pembicaraan yang akan dibahas. Wawasan untuk orang dengan Tipe B ini cukup luas. Walaupun demikian, mereka bisa menyesuaikan diri dengan siapa mereka berbicara, seberapa besar porsi dia untuk bicara, dan lebih menghargai lawan bicara untuk berpendapat. Walaupun sama-sama keras kepala karena kepribadiannya yang extrovert, tetapi dia akan sangat menghargai dan menerima pendapat orang lain yang berbeda pendapat dengan dirinya.
Selanjutnya yakni orang dengan tipe B. Orang dengan Tipe B ini memiliki kepribadian yang sama dengan tipe A, yakni extrovert. Jadi mereka memang sangat mudah sekali menjalin pertemanan begitupun dengan orang baru. Mereka yang berkepribadian extrovert rata-rata cerewet, dan selalu aja ada hal baru untuk di ceritakan. Trus apa dong bedanya dengan Tipe A? Nah, bedanya orang dengan Tipe A ini masih bisa memilah-milih topik pembicaraan yang akan dibahas. Wawasan untuk orang dengan Tipe B ini cukup luas. Walaupun demikian, mereka bisa menyesuaikan diri dengan siapa mereka berbicara, seberapa besar porsi dia untuk bicara, dan lebih menghargai lawan bicara untuk berpendapat. Walaupun sama-sama keras kepala karena kepribadiannya yang extrovert, tetapi dia akan sangat menghargai dan menerima pendapat orang lain yang berbeda pendapat dengan dirinya.
TIPE C
Yang terakhir yakni tentang orang
dengan tipe C. Berbeda dengan tipe A dan B yang basically berkepribadian
extrovert, kali ini orang dengan tipe C justru memiliki kepribadian Introvert. Pasti
pada bingung kan, kok bisa kepribadian yang introvert banyak bicara? Bisa
dong.. Orang yang berkepribadian introvert cenderung akan membuka dirinya
kepada orang-orang yang bisa membuat mereka nyaman. Jujur, aku sendiri punya
banyak banget teman yang berkepribadian introvert dan nggak butuh waktu lama
buat aku kenal mereka lebih dalam (bahkan mereka sendiri yang curhat) hanya
dalam kurun waktu kurang dari dua bulan. Dan mereka rata-rata sampai bilang
gini ke aku "Sumpah, aku belum pernah cerita ini kesiapapun kecuali ibuku/keluargaku/sahabatku
dan kamu. Tolong rahasiakan!"
Orang yang berkepribadian
introvert kuakui mereka rata-rata pintar guys! Pintar dalam segi pengetahuan
umum maupun akademis. Mereka terkadang juga memiliki imajinasi yang liar,
sampe-sampe orang awam -seperti aku- ngga nyampe otaknya. Rata-rata bukan
berarti semua ya.. Karena ada juga yang berkepribadian introvert tapi orangnya
males. Males belajar, males berkembang, takut melangkah. Tapi memang ada plus
dan minusnya, walaupun sebagian besar pinter, tetapi mereka yang berkepribadian
introvert agak susah menjalin hubungan dengan orang baru. Butuh waktu cukup
lama untuk penyesuaian bahkan walaupun sudah lama, tetap aja susah untuk
terbuka dengan kita. Yaialah, karena mereka emang pada dasarnya orangnya sangat
tertutup. Hanya orang-orang tertentu yang mengetahui seluk beluk mereka -atau
bahkan hanya keluarganya?-. Itu baru gambaran umum orang yang memiliki
kepribadian introvert ya guys.. Nah sekarang kita bahas orang dengan tipe C.
Orang dengan tipe C adalah
orang-orang yang berkepribadian introvert dan pintar! Jadi mereka yang
berkepribadian introvert tetapi malas, mereka tidak masuk tipe C ini ya guys..
Nah, karena mereka yang memiliki tipe C ini pintar, maka mereka bisa punya
banyak bahan untuk dibicarakan. Saking banyaknya, kadang mereka lupa untuk
memposisikan diri dengan siapa mereka bicara. Kita sebagai manusia hakikatnya
mengerti situasi dan kondisi orang-orang di sekitar kita. Contoh sederhana
yakni ketika kita sedang bersama dengan orang-orang seni, ada baiknya kita
jangan membahas mengenai kehidupan dengan orang yang bekerja kantoran apalagi
membandingkannya: Jangan pernah! Karena jelas beda dan sangat berbeda. Contoh lain
yakni ketika kita sedang bersama orang-orang pecinta musik dangdut. Jangan
pernah mencoba berdiskusi tentang penyanyi pendatang baru pop dari luar negeri.
Sebagian besar mereka ngga akan bisa mengikuti, karena mereka jelas tidak
tertarik dengan hal tersebut. Jelas ya?
Kembali lagi ke topik pembahasan tentang orang dengan tipe C yang susah
memposisikan dirinya dengan lingkungan. Mereka yang bertipe C ini juga susah
untuk peka alias paham bahwasannya lawan bicara juga kadang ingin bercerita
tentang hal yang berkaitan, tetapi terkadang mereka tidak memberikan ruang
untuk mendengar, padahal tidak semua isi didalam pikirannya menarik untuk orang
ketahui. Alhasil orang dengan tipe C ini tidak banyak memiliki hubungan baik
dengan orang-orang disekitarnya. Sebagian dari mereka bilang bahwa orang Tipe C
ini sombong, sebenarnya bukan. Tipe C ini pada dasarnya memang sudah pintar,
tapi andai saja mereka mengetahui bahwasannya memberi ruang untuk lawannya
bercerita akan memberikan dampak yang lebih positif buat dirinya, mungkin
mereka tidak akan masuk ke golongan orang tipe C. Hehehehe yaialaaah! Intinya
mereka yang bertipe C cukup egois dan cukup keras kepala karena susah untuk
menarik kata-kata awal mereka.
Sesuai dengan judul yang kutulis
diatas, disini aku sedang berusaha menjelaskan mengenai orang yang suka banget
ngomong, suka banget berpendapat, bahkan kadang suka juga untuk debat, tetapi
mana sih yang lebih cenderung dianggap sepeti tong kosong? Menurut kalian orang
dengan Tipe A/B/C yang tepat untuk menggambarkan peribahasa "Tong Kosong
Nyaring Bunyinya"?
Denpasar, June 8th 2019
Komentar
Posting Komentar