Congratulation, and Thank You.

Kemarin, tepatnya tanggal 26 Juli 2019, adikku melaksanakan sidang Tugas Akhirnya di Politeknik Negeri Bandung.

Sebagai kakak, tentunya mendengar kabar dia mau sidang benar-benar bikin dag-dig-dug. Muter otak bagaimana caraku menyemangatinya supaya dia tetap tegar tentang apapun hasil yang bakal dia dapatkan nantinya. Walaupun kadang kita mikir sidang itu "gampang-gampang aja", tapi ngga ada yang pernah tau tentang jalannya hidup manusia. Aku ngga mau ambil contoh untuk kasus ini, karena begitu menakutkan. Tapi so far, semua aman sampai detik ini karena adikku di nyatakan LULUS!

Ngga cuma itu aja, ternyata dia LULUS TANPA REVISI!

Bangga banget aku sama anak ini. Gimana engga?
Dulu itu dia adalah anak yang super duper manja. Terbilang malas dibandingkan kakak-kakaknya. Pokoknya nyebelin banget deh sampe orang tua kami aja bingung gimana cara bilanginnya. Ikut karate pernah bolos. Pas dia SMP ibuku sampe dipanggil guru BK dia saking bandelnya dan pernah bolos ke warnet. 

Tapi ada di satu titik dia malah dapet musibah berturut turut mulai dari kecelakaan hingga kakinya terluka parah banget, pokoknya ngga bisa jalan. Ngga cuma sampe situ, dia juga kemudian didiagnosa positif terkena hepatitis C sampe ngga bisa ikut pengayaan selama berbulan-bulan (program khusus dari sekolah untuk persiapan murid menghadapi ujian nasional) padahal dia kelas 3 SMP. Pusing sudah orang tuaku saat itu. Tapi dari kejadian itu, dia malah dapet hidayah yang bener-bener bikin kami semua geleng-geleng ngga percaya bahwa Ais sudah berubah.

Setelah melewati cobaan yang bertubi-tubi itu, adikku sekarang jadi baik banget. Jadi sayaaang banget sama keluarganya. Sampe-sampe kalau ada apapun, dia pasti minta ijin atau saran dulu sebelum megambil keputusan. Diapun selalu meminta doa semua aggota keluarga supaya semua jalannya dilangkahkan di hari pentingnya. 

FYI.. sebelum dia sidang, dosen pembimbingnya itu selalu punya seribu alasan untuk melakukan jadwal sidang dan itu yang akhirnya ngebuat sidang dia ditunda sampai beberapa kali. Bahkan, Tugas Akhir dia juga sempat beberapa kali bermasalah.

Aku sebagai kakak tentu cuma bisa support tanpa bantuin apa-apa selain doa. Dan aku percaya mungkin itu salah satu cara Allah untuk membuat dia agar lebih dewasa.

Dan itu juga yang bikin aku surprise because he graduated without any revision. Oh My Allah, thank you for these. Again, He deserves all of his struggle with.

Dengan lulusnya adikku, itu berarti selesai sudah beban orang tuaku untuk mengantarkan anak-anaknya di jenjang pendidikan. Sebenarnya sudah dikatakan cukup. Selain itu, aku juga mau berterimakasih sama kakakku yang selama ini menanggung beban biaya kami untuk kuliah (aku dan adikku).

Kakakku itu keren banget. Dia anak pertama di keluarga kami dan berhasil membawa adik-adiknya ke jenjang sarjana walaupun dia sendiri sebenarnya hanya lulusan diploma (D3). Tapi rejeki dia paling besar diantara kami semua. Mugkin itulah cara Allah memberi dia rejeki untuk bisa membantu orang tua kami. Insyaalah aku akan membuatnya lebih bangga lagi dari ini.

Selamat untuk Ais (Muhammad Zaky Alfarisi).
Terimakasih untuk Kakak (Muhammad Nur Zidny).

The last but not least, aku bangga dengan kedua orang tuaku yang bisa mendidik kami sampai ke titik ini. Terimakasih :*

Komentar